Jumat, 27 Januari 2012

Part III - Strategi Sepatu Biru atau Emas

Alkisah Bambang dan Fenny sedang siap-siap untuk pergi ke pesta. Fenny baru aja beli baju baru dan pengen banget keliatan cantik. Dia pegang 2 pasang sepatu, sepasang warna biru, sepasang warna emas. Lalu dia bertanya ke Bambang, dengan pertanyaan yang paling ditakutin cowok, “Bang, yang mana yang musti Fenny pake dengan baju ini ya?”
Keringet dingin Bambang mulai keluar. Dia sadar sebentar lagi bisa muncul masalah. “Ahh…umm…yang mana aja yang kamu suka, sayang,” gitu jawab Bambang.
“Ayo donk Bang,” kata Fenny lagi, nggak sabaran, “Yang mana yang keliatan lebih bagus…..yang biru atau yang emas?”
“Kayaknya yang emas deh!” jawab Bambang dengan gugup.
“Emangnya yang biru kenapa?” tuntut Fenny.
“Kamu emang dari dulu nggak pernah suka sama yang Biru! Aku beli mahal-mahal dan kamu nggak suka, kan?” Bambang dalem hatinya mungkin udah dongkol, “Kalo nggak mau denger pendapatku, kok tadi nanya!”
Bambang pikir tadi dia disuruh menyelesaikan suatu masalah, tapi ketika masalahnya sudah ia selesaikan, Fenny malah kesel. Fenny sebenarnya sedang menggunakan bahasa yang tipikal cewek alias cuman cewek yang ngerti: bahasa tidak langsung atau kerennya indirect speech.
Fenny sebenernya udah mutusin mo pake sepatu yang mana dan tidak sedang minta pendapat; yang dia inginkan adalah konfirmasi dari Bambang bahwa ia terlihat cantik.
Memang cewek kalo ngomong biasanya menggunakan indirect speech alias memberikan isyarat tentang apa yang sebenarnya dia inginkan. Tujuannya adalah untuk menghindari konflik atau konfrontasi sehingga bisa terjalin hubungan yang harmonis satu sama lain. Indirect speech biasanya menggunakan kata-kata seperti: ‘kayaknya’, ‘sepertinya’ dan sebagainya.
Ketika cewek bicara menggunakan indirect speech ke cewek lain, tidak pernah ada masalah – cewek lain cukup sensitif untuk mengerti maksud sebenarnya. Tapi, bila dipakai untuk bicara dengan cowok, bisa berakibat fatal!
Cowok menggunakan bahasa langsung atau direct speech dan mereka mengambil makna sebenarnya dari apa yang orang lain katakan. Tapi sebetulnya dengan sedikit kesabaran dan banyak latihan, cowok dan cewek bisa kok belajar untuk mengerti satu sama lain.
Jadi kembali ke persoalan sepatu biru atau emas, bagaimana solusinya untuk kaum cowok? Sangatlah penting bagi kaum cowok untuk tidak memberikan jawaban secara langsung. Bila kita re-wind situasi tadi, Bambang harusnya bertanya, “Kamu udah milih yang mana, sayang?”
Dan jawaban berikutnya biasanya, “Ehm…..aku pikir aku bisa pake yang emas…” karena memang pada kenyataannya Fenny udah milih yang emas.
“Kenapa yang emas?” tanya Bambang, sambil tersenyum cerdik.
“Soalnya aku bakal pake asesoris warna emas dan bajuku ada pola keemasannya”, demikian jawab Fenny.
Bambang kemudian dengan yakin akan bisa menjawab, “Wow!Pilihan kamu bagus tuh Fen! Kamu bakal keliatan paling cantik nanti!”
Dijamin malam itu Bambang akan sangat bahagia.
Masih inget kan betapa frustasinya manusia terhadap pasangan lain jenisnya?? Nah tapi sebetulnya dalam hati kita tuh masih butuh pasangan loh. Apalagi Tuhan sendiri kan yang pernah bilang “Tidak baik kalau manusia sendirian saja.” Jadi dalam perjalanan hidupnya manusia terus mencari siapa pasangan yang paling cocok untuk dirinya, supaya
bisa terus bersama-sama dalam jangka waktu yang panjang alias seumur hidup…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gunakan Tools Komentar dengan sebaik baiknya